Tasikmalaya, 24 Mei 2023 – Dalam sebuah pertemuan yang mengesankan diadakan di Saung Panyawah, Tenjo Bumi Kopi berhasil menggelar diskusi dan sarasehan yang menarik, mempertemukan para petani kopi dari 25 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di Tasikmalaya. Momen ini menjadi tonggak bersejarah bagi industri kopi karena membuka jalan bagi pembentukan koperasi yang mendorong kolaborasi dan pemberdayaan petani kopi. Inisiatif yang luar biasa ini mendapat dukungan yang besar dari pihak Perhutani Tasikmalaya dan Bank Indonesia.
Acara dimulai dengan suasana penuh antisipasi dan kegembiraan saat peserta dari berbagai LMDH tiba, masing-masing mewakili daerah yang berpotensi sebagai penghasil kopi yang unik. Energi yang bersemangat terasa di udara, mencerminkan hasrat bersama untuk bercocok tanam kopi dan keinginan untuk pertumbuhan dalam komunitas.
Memahami Konsep Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan Koperasi
LMDH adalah singkatan dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan, yang mengacu pada wilayah-wilayah tertentu yang ditandai dengan medan yang tinggi, kondisi iklim yang ideal, dan tanah yang subur, sehingga cocok untuk budidaya kopi. LMDH mencakup berbagai daerah geografis, masing-masing dikenal karena varietas kopi dan profil rasa yang khas.
Di sisi lain, koperasi adalah organisasi yang beroperasi untuk keuntungan bersama anggotanya. Dalam hal ini, koperasi Tenjo Bumi Kopi bertujuan untuk menyatukan petani kopi di 25 LMDH di Tasikmalaya, memberdayakan mereka melalui pengambilan keputusan kolektif, berbagi sumber daya, dan akses pasar.
Pembukaan Koperasi Tenjo Bumi Kopi
Saat matahari menerangi suasana tenang di sekitar Saung Panyawah, pendiri Tenjo Bumi Kopi, Rahmat Nugraha yang biasa disapa Mamet, mengambil panggung untuk mengumumkan kabar yang menggembirakan. Dalam pidatonya yang inspiratif, Beliau memaparkan visi koperasi Tenjo Bumi Kopi yang bertujuan untuk membawa kemakmuran dan kemandirian bagi petani kopi di wilayah Tasikmalaya.
Mamet juga menjelaskan bahwa melalui koperasi, para petani kopi akan memiliki kekuatan bersama untuk memperoleh harga yang lebih adil dan akses ke pasar yang lebih luas. Mereka juga akan dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman, meningkatkan kualitas produksi, serta memperkuat komunitas petani kopi di seluruh LMDH Tasikmalaya.
Dalam perjalanannya, Tenjo Bumi Kopi mendapat dukungan luar biasa dari Perhutani Tasikmalaya, lembaga yang bertanggung jawab atas pengelolaan hutan di daerah tersebut, dan Bank Indonesia. Dukungan ini mencakup bantuan teknis, pendanaan, serta akses ke pasar dan peluang pemasaran yang lebih baik bagi para petani kopi.
25 LMDH yang Bergabung dalam Koperasi Tenjo Bumi Kopi
Berikut adalah daftar 25 LMDH yang telah merangkul inisiatif koperasi Tenjo Bumi Kopi:
Galunggung Mukti |
Wana Lingga Mukti |
Mandiri Jaya Sinagar |
Kalpataru Jaya |
Karaha Harum Lestari |
Gotong Royong |
Anggabuana |
Jaka Tirta |
Putra Buana |
Kiara Lestari |
Tani Barokah |
Jaya Mekar |
Mekar Mukti |
Jaya Giri |
Giri Jaya |
Sari Mukti |
Giri Mekar Raharja |
Giri Mukti |
Gunung Siang |
Sumber Rejeki |
Giri Raja |
Wanasari Mukti |
Agrowangi GLG |
Piskakura |
Kahuripan |
Melalui kolaborasi ini, petani kopi dari berbagai LMDH akan saling mendukung, berbagi pengetahuan dan teknik terbaik dalam budidaya kopi, serta memperoleh keuntungan yang lebih besar melalui kegiatan pemasaran bersama.
Tenjo Bumi Kopi dan koperasi yang baru terbentuk ini memberikan harapan baru bagi para petani kopi di Tasikmalaya. Dengan semangat gotong-royong dan sinergi yang kuat, mereka siap menghadapi masa depan yang lebih cerah dan sejahtera. Semoga kolaborasi ini menjadi contoh inspiratif bagi industri kopi di Indonesia dan dunia.