Upaya menanggulangi angka pengangguran di Indonesia, terutama di Tasikmalaya, semakin menguat dengan digelarnya acara Penandatanganan Komitmen, Pembentukan POKJA (Kelompok Kerja), dan pembuatan Baseline Data Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV) Kabupaten Tasikmalaya pada Senin, (20/5) di Balai Latihan Kerja (BLK) Tasikmalaya.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat negara dan pemangku kepentingan, termasuk Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Mohammad Zen, dan Kepala BBPVP Bandung, Sholahudin.
Selain itu, turut hadir Kepala Dinas di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya, perwakilan KADIN, akademisi, sekolah menengah kejuruan (SMK), Balai Besar Pengembangan Vokasi dan Produktivitas (BLKK), serta pelaku usaha dari berbagai sektor.
Salah satu momen penting dalam acara ini adalah penandatanganan komitmen oleh berbagai pihak yang terlibat. Tenjo Bumi Kopi, perusahaan di sektor industri perkebunan kopi yang berada di bawah binaan Perhutani dan Bank Indonesia, ikut serta dalam penandatanganan komitmen ini.
Dengan tindakan tersebut, Tenjo Bumi Kopi menunjukkan dukungannya terhadap pembentukan TKDV Kabupaten Tasikmalaya sebagai langkah konkret dalam mengatasi masalah pengangguran di wilayah tersebut.
Selain penandatangan komitmen, Rahmat Nugraha pemilik Tenjo Bumi Kopi juga menyampaikan harapan dengan adanya pembentukan TKDV ini, “Yang kami (Tenjo Bumi Kopi) inginkan Gen Z di Tasikmalaya tetap di Tasik. Saya berharap tim POKJA atau TKDV dapat memperhatikan potensi yang ada, bukan hanya sekadar melakukan pendidikan, kemudian tenaga kerjanya diberangkatkan ke daerah lain sehingga menyebabkan Tasik menjadi kosong dan tanpa siapa-siapa.”
Pembentukan Tim Teknis dan Anggota POKJA TKDV Kabupaten Tasikmalaya
Sebagai bagian dari upaya mendukung visi Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi Indonesia yang dicanangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022, BLK Tasikmalaya mengambil langkah penting dengan pembentukan tim teknisi dan anggota POKJA Kabupaten Tasikmalaya.
Pada hari kedua acara (21/5), yang berlangsung di UPTD BLK Kabupaten Tasikmalaya, Tenjo Bumi Kopi, yang diwakili oleh Rahmat Nugraha selaku pemiliknya, tidak hanya menjadi saksi dalam acara pembentukan POKJA TKDV, namun juga terpilih sebagai anggota tim teknis dan POKJA untuk bidang kesempatan kerja dan kebekerjaan.
Langkah ini menjadi bukti konkret dari keterlibatan aktif sektor pelaku usaha dalam menangani persoalan pengangguran dan meningkatkan sektor vokasi di Kabupaten Tasikmalaya.
Bersama Tenjo Bumi Kopi, lima pelaku usaha lainnya juga turut serta sebagai anggota Tim Teknis, di antaranya adalah PT. SANSAN, CV. BUMI Teh Mandiri, PT. CAL, HINDAIKI Indonesia, dan DISKOPUKMMINDAG (Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan).
Pembentukan tim teknis dan anggota POKJA TKDV Kabupaten Tasikmalaya juga menghadirkan pakar Skill Development Center (SDC) Bambang Wasito untuk menyampaikan materi tentang Pemahaman Alur Pentahapan Pembentukan dan Implementasi TKDV Kabupaten Tasikmalaya.
Menurut Bambang, salah satu tantangan utama dalam ketenagakerjaan adalah tingginya tingkat pengangguran di sektor formal. “Sektor informal perlu didorong, namun mendorong sektor informal tidaklah mudah,” ungkap Bambang, merujuk pada judul berita yang ia baca di Harian Kompas berjudul “Gen Z Makin Sulit Cari Kerja di Sektor Formal” saat menyampaikan materi.
Baca Juga: Sarasehan WJES Priangan Timur 2024, Hadirkan Kopi Lokal Tasikmalaya
TKDV Tasikmalaya sebagai Solusi Mengatasi Penganggguran
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Tasikmalaya, tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di wilayah Tasikmalaya pada tahun 2023 mencapai 6,55%. Meskipun terjadi penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni 7,66% pada tahun 2021 dan 6,62% pada tahun 2022, namun masalah pengangguran di Tasikmalaya masih memerlukan perhatian serius.
Pada saat menyampaikan materi, Bambang juga mengungkapkan bahwa angka pengangguran di Tasikmalaya mencapai 4,1% atau sekitar 39 ribu orang dari total pengangguran di Jawa Barat, yang berjumlah sekitar 2,1 juta orang.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Bambang menyoroti pentingnya pembentukan Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV) di Tasikmalaya. “TKDV dapat menjadi solusi untuk mengatasi pengangguran di Tasik sebanyak 39 ribu ini,” jelasnya.
Meskipun beberapa daerah di Jawa Barat telah memiliki TKDV, namun belum sepenuhnya menjalankan programnya. Oleh karena itu, Bambang berharap pembentukan TKDV di Tasikmalaya dapat menjadi tolak ukur bagi TKDV lainnya di Jawa Barat, termasuk di Kota Bandung, Bekasi, Depok, Kabupaten Bogor, dan Garut.
Rahmat juga menambahkan, “TKDV ini sangatlah bagus jika bisa berjalan dengan baik.”
Menangani tingkat pengangguran di Tasikmalaya memiliki arti penting tidak hanya untuk kesejahteraan ekonomi lokal, tetapi juga untuk memanfaatkan bonus demografi yang sedang dialami oleh Indonesia saat ini.
Dengan adanya acara penandatanganan komitmen dan pembentukan TKDV di Tasikmalaya, diharapkan langkah konkret segera diambil untuk meningkatkan peluang kerja dan mengurangi tingkat penganggura